Jalan-Jalan ke London untuk Pertama Kali : Welcome to London!

“Is this the real life? Is this just fantasy?”

Lirik lagu itu muncul ketika menit-menit menjelang gue landing di bandara Heathrow. Menit-menit yang menurut gue menjadi salah satu moment terbaik yang gue pernah lewatin (beneran ga boong hahaha). Menit-menit tersebut terjadi ketika gue melihat pemandangan di luar jendela kaca pesawat pas mau landing. Pemandangan pusat kota London terlihat jelas dari jendela pesawat. Gue rasa pengen teriak kesenengan bisa ngeliat Big Ben, London Eye dan Tower Bridge dari atas pesawat untuk pertama kalinya dalam hidup gue hahahaha .

dscn6162-01
Big Ben dan London Eye dari atas
tower-bridge-01
Tower Bridge dari atas

Perjalanan menuju bandara Heathrow menempuh waktu 7 jam 30 setelah take off dari bandara Doha. Sekitar pukul 13.30 waktu setempat, akhirnya pesawat airbus A380 yang gue tumpangi landing dengan aman dan lancar. Ketika siap-siap untuk keluar pesawat menuju tempat imigrasi,  akhirnya terdengar suara pramugari yang bilang thank you and WELCOME TO LONDON ke para penumpang. Yes! Resmi juga akhirnya menjejaki kaki di kota impian . Pengen banget langsung peluk pramugarinya saking senengnya (sorry bukan muhrim katanya mah hahaha).

Proses untuk keluar dari imigrasi bandara Heathrow sangat lama, butuh waktu kurang lebih 45 menit. Bukan karena pegawai imigrasinya lelet atau kurang, melainkan banyaknya penumpang yang dateng ke London. Secara gue dateng pas lagi musim panas, banyak turis pada liburan ke sini. Tapi ya gue si udah terbiasa nunggu, lebih parah nunggu bagasi di Soekarno-Hatta, bisa 1.5 jam hahaha.

dscn6169-2
tempat pengambilan koper
dscn6171-2
welcome to Heathrow airport

Setelah koper di ambil, kemudian cuci muka dan gosok gigi (dapet dari pesawat), dengan semangat yang membara langsung menuju ke Underground station. Untuk mencapai ke station tidak perlu takut nyasar, sangat lengkap kok informasi yang diberikan oleh bandara.

dscn6173-2
perjalanan menuju Underground station
dscn6174-2
suasana dalam Underground

Untuk naik kereta Underground menuju kota London, kalian harus membeli tiket satuan atau membeli oyster card di vending machine. Letak vending machine-nya di samping pintu masuk untuk menuju kereta dari station. Untuk yang belum tau apa itu oyster card, udah pernah gue bahas pada postingan sebelumnya cek.

Agenda (cailah agenda, bingung bahasa yang enak apaan) gue hari ini adalah lansung menuju rumah host untuk naro koper dan mandi sebelum explore pusat kota London. Pada bingung ngapain ke rumah host? Jadi gini, selama 6 hari gue di London, gue ga nginep di hotel (mahal gila) ataupun hostel. Gue mencoba menggunakan jasa couchsurfing. Untuk detail tentang couchsurfing nanti gue bahas di blog terpisah.

Perjalanan ke rumah host yang berada deket Canada water station menempuh waktu sekitar 1 jam, dan dari sini butuh waktu 5 menit jalan kaki ke rumahnya. Setelah mandi, gue pamit mau keliling pusat kota dulu dengan waktu terbatas. Gue baru keluar rumah untuk keliling kota London sekitar jam 6 sore. Kok jam 6 sore, ga kemaleman? Jangan bingung dan jangan sedih. Musim panas di London itu kejam, baru mulai gelap jam 22.00 sampai jam 22.30 waktu setempat .

Mau tau tempat yang pertama akan gue datengin? Rumah Kate Middleton dong, mau ketemu keponakan si pangeran George hahahaha (ngarep). Sama seperti kebanyakan orang, pasti langsung ke the one and the only, BIG BEN! Perjalanan ke Big Ben membutuhkan waktu 10 menit dari Canada Water menggunakan kereta underground dan turun di Westminster station.

_dsc3930
logo Underground di Westminster station

Menit-menit mau keluar station adalah salah satu menit-menit paling menggebu-gebu yang gue pernah lalui, semangatnya udah kaya level 15 bon cabe, maksimal! Dan tibalah waktunya keluar station, JRENG-JRENG-JRENG! Terpampang nyata si menara jam yang dari dulu gue pengen kunjungi.

Processed with VSCOcam with f2 preset
Si Big Ben tercinta

Gue langsung inget salah satu alesan kenapa gue pengen banget ke kota London sejak SMA. Di mulai dari gue suka nonton film. Banyak film ber-setting-an di London yang gue tonton dan dengan seiring waktu yang berjalan, gue mulai suka dengan suasana kota London itu. Kota yang memiliki ikon menara jam dan roda yang besar atau di kenal dengan Big Ben dan London Eye, kota modern yang banyak hal-hal memikat hati. Susah sih untuk diungkapan kenapa sukanya, apalagi ditambah dengan British accent yang membuat kota London ini lengkap untuk menjadi kota yang wajib didatengin.

_dsc2109-01

Big Ben merupakan wisata wajib di London dan ga akan pernah sepi oleh turis. Banyak turis berbodong-bondong untuk berfoto dengan si menara jam tersebut. Karena merupakan menara jam yang mempunyai 4 sisi, semua angle untuk berfoto dengannya selalu bagus. Selain itu, wisata Big Ben sangat dekat dengat London Eye, si roda besar yang juga menjadi ikon kota London. Jaraknya hanya beberapa langkah dari Big Ben.

_dsc2122-01
wisata Big Ben yang selalu ramai
Processed with VSCOcam with f2 preset
London Eye

Cuaca pada saat gue kesana sangat bagus, cerah banget tapi kadang awan muncul nutupin Matahari, biar adem hahaha. Environment-nya juga enak, tertib, rapih dan orang-orangnya enak dipandang hahaha. Untuk udaranya, meskipun lagi musim panas, suhunya adem bener ditambah angin sepoy-sepoy.

Tidak kerasa hampir satu jam lebih gue abisin buat liatin si Big Ben, pengen rasanya pegang langsung, tapi ga bisa . Satu jam dihabiskan buat liatiin terus si Big Ben, bengong, terharu, bengong lagi dan yang pasti buat foto-foto hahahaha.

Processed with VSCOcam
Big Ben + Red Phone box + Double decker bus = perfect

Setelah foto di mandatory spot yaitu, foto dengan latar Big Ben, red telephone box dan red bus double decker, akhirnya gue mencoba meninggalkan si Big Ben ini dengan berat hati (hahahah lu kira Big Ben punya lu). Tempat yang akan gue datengin selanjutnya adalah Piccadilly Circus. Ini tempat bukan tempat wisata yang wah kaya Big Ben atau London Eye. Piccadilly Circus merupakan persimpangan sekaligus ruang publik di West End. Persimpangan ini terkenal dengan berbagai layar-layar iklannya, dan kalau ke sini berasa di UK-nya, banyak bendera UK terpampang, red bus double decker lalu lalang.

Jalan kaki ke Piccadilly Circus menempuh sekitar 1 mil atau setara 20 menitan dari Big Ben. Di sini gue hanya duduk-duduk untuk mandangin suasana sekitar, mau duduk tenang biar semakin dapet feel-nya kota London. Makanya bagi kalian yang lagi traveling, jangan suka buru-buru dari satu tempat ke tempat lain, enjoy the moment guys (hahaha sotoy lu). Tapi semua itu balik lagi si ke kebutuhan masing-masing .

Di sini banyak banget orang berlalu lalang, kerjaan gue duduk sambil nebak-nebak yang mana orang asli, trus nebak-nebak muka turis dari negara mana aja.

_dsc2010
Piccadilly Circus yang rame di malam hari yang  terang

_dsc2023

img_20160617_115855
Regent street

Setelah bengong-bengong dan jadi pengamat asal-asalan, akhirnya menuju ke tempat terakhir untuk hari ini, yaitu Trafalgar Square. Butuh waktu 8 menit dari Piccadilly Circus dengan berjalan kaki. Trafalgar Square merupakan alun-alun utama di London, sering sebagai tempat kumpul buat nongkrong-nongkrong, merayakan Natal, Tahun Baru maupun tempat syuting, multifungsi lah.

Menurut gue, Trafalgar Square ini lumayan gede buat ukuran alun-alun. Tempat yang cukup strategis kalo liat dari lokasinya ya. Sering kan nonton film banyak orang-orang nongkrong di alun-alun gitu atau pinggir jalan kok keliatannya enak bangat? Nah itu yang gue rasain, tadi di Piccadilly Circus dan sekarang di Trafalgar Square. Nyaman, checked. Rapih, checked. Bersih, checked. Udaranya mendukung, checked dan yang pasti orang-orangnya enak dipandang, checked! Gue sangat yakin kalau di Jakarta keadaan kaya gini, orang-orang jarang yang ke mal buat muter-muter atau nongkrong di kafe. Tapi ya ga mungkin terjadi si, dari suhu udaranya aja beda bangat hahaha.

bnmzk4vat8z
Trafalgar Square
_dsc2029
The National Gallery

Di depan Trafalgar Square terdapat museum The National Gallery, tapi pada saat itu museumnya udah tutup karena jam bukannya hanya jam 10.00 sampai 18.00.

Setelah lihat jam ternyata udah pukul 21.30 tapi masih terang kaya di foto. Akhirnya gue memutuskan untuk balik ke rumah host buat istirahat. Dengan kondisi masih jetlag kaya gini, sangat dibutuhkan tidur yang cukup banget buat menghasilkan tenaga yang banyak buat besok keliling London.

Memories, they seem to show up so quick, but they leave you far too soon.

Itulah alesan kenapa gue mau menulis blog.

6 thoughts on “Jalan-Jalan ke London untuk Pertama Kali : Welcome to London!

  1. Kak hendri aku mau tanya dong
    Aku juga mau banget ke london
    Misalnya aku berangkat dari jakarta
    Jakarta-Singapore (Jetstar)
    Singapore-London (Singapore Airlines)
    Nanti pada saat kita sampai di imigrasi singapore kita bilang gimana kak?

    Like

    1. hi Faisal,
      Untuk di Singaporenya, hanya datang pagi kemudian langsung berangkat malamnya? atau nginep di singapore?
      kalau tidak nginap, biasanya ketika tulis di form imigrasi singapore terlihat kalau nanti tujuan setelah singapore kita tulis “London”, dan menulis”0″ lamanya stay di singapore. Biasanya imigrasi hanya nanya, only transit? or hal sesuatu kaya itu. tidak usah takut. kalau ditanya-tanya terus siapin tiket singapore – Londonnya saja.
      Semoga dapat membantu

      Like

  2. Hi, aku rencana tahun ini mau ke London insya Allah.. Female solo traveler. First time sih.. mau tanya2 langsung boleh minta e-mail atau wa nya ga ???? Pliissss

    Like

  3. Hi mas, senang sekali bisa tersasar di blog ini. Aku ada satu pertanyaan receh gak penting haha. Btw, itu pas naik pesawat duduknya di jendela sebelah kiri apa kanan biar bisa liat Big Ben dari atas? makasih infonya ya.

    Like

Leave a comment